Beranda

Sabtu, 30 Juni 2012


Tentang Punk


Anak punk ANARKISME, merupakan sebuah konsep pemikiran yang sering melekat pada siapapun yang berada dalam komunitas atau sub-culture punk. Menurut sejarahnya, punk muncul karena adanya penindasan dan ketidakadilan pemerintah Inggris ketika awal tahun 70-an. Gerakan itu juga ditengarai munculnya band-band seperti Sex Pistols, The Clash, The Damned, dan masih banyak lagi. Sampai akhirnya diikuti dengan muncul gerakan punk gelombang kedua pada awal tahun 80-an di Eropa dan Amerika. Pada gelombang ini, punk muncul dengan pemikiran anarkisme yang lebih kritis. Kita bisa mengetahuinya dalam sikap dan pemikiran band-band punk seperti Crass, Conflict, Discharge, MDC, Dead Kennedys dan masih banyak lagi.
Namun bukan definisi anarkisme bentukan media massa yang sedang saya bahas di sini, namun definisi anarkisme yang diakui oleh para pemikir dan pencetusnya sendiri. Karena media massa sering mengartikan secara sempit, yaitu: kekerasan adalah anarki, anarki adalah kekerasan. Salah satu pemikir anarkis yang membantah keterkaitan anarkisme dengan kekerasan adalah Alexander Berkman, dalam pengantar tulisannya yang berjudul
“What is Communist-Anarchism?”:
“Therefore I must tell you, first of all, what Anarchism is not.
It is not bombs, disorder, or chaos.
It is not robbery and murder.
It is not a war of each against all.
It is not a return to barbarism or to the wild state of man.
Anarchism is the very opposite of all that.
Anarchism means that you should be free; that no one should enslave you, boss you, rob you, or impose upon you.”

Menurut Rudolph Rocker, seorang pemikir anarkis asal Jerman, dalam bukunya yang berjudul “Anarkisme & Anarko-Sindikalisme”, anarkisme merupakan arus intelektual, dan filsafat yang menyokong permusnahan monopoli ekonomi kapitalis. Menurutnya, anarkisme bukanlah ide utopia hasil dari pemikiran imajinatif seseorang, tapi merupakan kesimpulan logika dari penelitian tentang kebobrokan sistem sosial yang ada saat ini (Rocker, 2001: 21).
Dalam versi lain, Arian 13 –vokalis band Seringai dan mantan editor Tigasbelas ‘zine– pernah menuliskan tentang apa itu anarki dan anarkisme dalam zine buatannya itu. Dia mengutip definisi dalam kamus Webster tentang anarki, di situ dikatakan, bahwa anarki adalah kekosongan pemerintahan, sebuah keadaan ketiadaan hukum atau kekacauan politik sehubungan dengan kekosongan pemerintahan. Dan disitu ditegaskan bahwa anarkisme bukanlah suatu ideologi, namun lebih berarti suatu pergerakan yang menentang hirarki. Yaitu suatu struktur dari pengorganisasian yang memiliki otoritas, yang mendasari bentuk penguasaan didalamnya.
Jadi singkatnya, ada satu hal yang jelas ditentang oleh anarkis. Yaitu HIRARKI.
Anarkis sangat membenci satu hal itu. Mereka menganggap bahwa keluruh ketidakadilan yang terjadi didunia ini bermuara pada satu kata itu: hirarki!. Titik. Sehingga seluruh pikiran, tenaga, waktu dan upaya mereka dipusatkan pada satu tujuan, yaitu untuk menghapuskan hirarki dimuka bumi ini.
Dalam Mempersenjatai Imajinasi #1 dikatakan;
“Kalau kamu suka sama sekolah, kamu bakalan cinta sama dunia kerja. Kekuasaan yang kejam, sudah disalahgunakan dengan absurd, penguasa yang sangat nikmatin kekuasaannya atas diri kamu direpresentasikan oleh guru dan dosen, dan itu semua nggak akan berhenti begitu kamu lulus. Kalau kamu pikir waktu itu kamu kehilangan kebebasan kamu, tunggu aja sampai kamu harus tunduk sama manajer, tuan tanah, pemilik properti, pengumpul pajak, pegawai pemerintah, petugas hukum, dan polisi.... Darimana dan gimana mereka semua bisa dapat kekuatan itu? Jawabnya hanya satu: hirarki.” (Sebuah pengantar dalam zine Mempersenjatai Imajinasi #1, hal.2, Desember 2001)

Dari tulisan tersebut sudah pasti bahwa anarkis menggambarkan kehidupan ini begitu buruk, mencekam, dan sangat-sangat merugi jika kita masih ada dalam kehidupan yang sarat dengan hirarki. Karena menurut Pam, sang editor zine ini, hirarki adalah sebuah sistem nilai di mana diri kita dinilai dari jumlah orang atau benda lain yang ada dibawah kontrol kita, dan tentang bagaimana kita harus nurut kepada orang yang ada diatas kita atau yang mengontrol kita (Pam, 2001: 2).
Anarkisme antara takdir 
dari web aslinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar